Jumat, 30 November 2012
Kamis, 29 November 2012
Cerpen 1000 kata tema cinta tanah air
Membuat Sekolah Higienis dan Bersih
Pada
suatu hari siswa – siswi SMP NUSANTARA SURABAYA mendapatkan penghargaan sebagai
sekolah Adiwiyata pertama pada tahun 2009 – 2010.
Mereka
sangat bangga atas penghargaan tesebut. Sischa Fersisda adalah salah satu murid
SMP NUSANTARA, dia adalah salah satu murid yang berprestasi dalam hal akademik
maupun luar akademik.
Diluar
akademik ia mengikuti ekskul Tunas Hijau yang sering di ikuti sekolah – sekolah
dimana saja.
“Atas
berkat bantuan siswa – siswi SMP NUSANTARA sekolah ini mendapatkan penghargaan
yang saya ingin – inginkan selama ini .” kata Kepala Sekolah SMP NUSANTARA,
“Apakah
bapak ingin mewujudkan seluruh sekolah dan warga surabaya bersih dan higienis
seperti sekolah bapak ini ? ” wartawan bertanya.
Dijawab
oleh Sischa “Saya sebagai ketua ekskul Tunas Hijau ini akan mencontohkan
kebiasaan baik kepada warga sekolah, tetangga saya, dan dimanapun saya akan
mewujudkan Sekolah Higienis dan Bersih” “Apakah anda yang membuat sekolah ini
diberi penghargaan Adiwiyata?” wartawan pun bertanya
“Bukan
hanya saya sendiri. Semua warga sekolah pun juga mengikuti ini, begitu pula
anggota osis yang saya Ketuai ini” Sischa menjawab.
Pada
hari kelima setelah diberikan penghargaan itu, SMP NUSANTARA benar – benar
menerapkan mottonya.
Mottonya
adalah “Membuat Sekolah Higienis dan Bersih”, sekolahnya pun sangat – sangat
higienis dan bersih. Karena di setiap sudut – sudut sekolah telah diberikan
Tong Sampah kreasi sendiri.
Tong Sampah itu telah di berikan gambar atau
di cat sendiri. Tong sampah itu terbuat dari timba bekas atau timba yang sudah
tidak digunakkan lagi lalu di beri gambar kreasi sendiri dan di cat sesuai
keinginan kita masing – masing.
“Ide
ini kita dapatkan dari siswa – siswi kita” kata Kepala Sekolah.
Karena
sekolah ini telah mewujudkan mottonya, sekolah ini pun mengadakan lomba Kelingsih
atau Kelas Paling Bersih. Jika kelas VII sampai dengan kelas IX telah
membersihkan kelasnya atau membuat kelasnya bersih kelas itu akan menang.
Setelah
beberapa jam, kelas masing – masing murid telah di bersihkan Kepala Sekolah pun
keliling kelas melihat bagaimana keadaan kelas tersebut. Ada di suatu kelas
VIII F yang kelasnya kotor dan muridnya tidak mau bertanggung jawab. A
Akhirnya
kelas itu di hukum oleh Kepala Sekolah untuk membersihkan ruang kelasnya dan
kamar mandi atau toilet sekolah. Kepala sekolah pun mengeliling kelas – kelas
lagi, ternyata setelah melihat dilantai 3.
Kepala
Sekolah pun terkejut. “Lantai kelas berapa ini???” kata Kepala Sekolah. Para
guru – guru pun kebingungan, guru kesiswaan pun datang dan menjawab “Lantai
ini, lantai kelas IX A sampai H pak.” “Ini lantai kelas yang sangat – sangat
bersih di bandingkan lantai kelas lainya.” kata Kepala Sekolah.
Tidak
diherankan lagi karena lantai 3 tersebut adalah lantai kelas IX, yang
kebanyakan muridnya menyukai kebersihan. Apalagi kelas IX B yang sangat –
sangat bersih, di karenakan kelas tersebut ada Sischa Fersisda yang pernah
menduduki jabatan Ketua Tunas Hijau.
Sischa
telah membuat apa saja yang iya punya menjadi bersih seperti membuat lingkungan
rumahnya bersih, lingkungan sekolah, dan yang lainnya.
Dan
akhirnya semua murid ata siswa – siswi sekolah itu dikumpulkan menjadi satu di
lapangan upacara untuk di umumkan siapa pemenang Kelingsih kali ini. “Saya
sangat senang untuk kelas – kelas yang ada di lantai 3. Karena apa, lantai 3
ini adalah lantai yang sangat bersih dibandingkan lantai yang lainnya.
Dan
saya sekarang telah mengetahui pemenang Kelingsih kali ini.” Ucap Kepala
Sekolah. “Dan pemenang Kelingsih juara III di menangkan oleh kelas VIII D, dan
juara II dimenangkan oleh kelas VII A.
Dan
juara I dimenangkan oleh................” suasana pun semakin tegang, dan
dilanjutkan lagi oleh guru kesiswaan “Oleh kelas....... IX B”. Sorak – sorak
gembira suara kelas IX B yang sangat senang atas kemenangannya kali ini. “Di
persilahkan untuk ketua kelas VIII D, VII A, dan IX B untuk maju kedepan
mengambil Piala Kelingsih ini” ujar guru kesiswaan.
Setelah
dipersilahkan untuk maju, kelas IX B pun semangat untuk membersihkan
lingkungannya.
Lalu
tak lama kemudian ada seorang wartawan yang ingin meliput sekolah ini “Mengapa bapak mengadakan lomba Kelingsih
ini??” wartawan bertanya kepada Kepala Sekolah. “Karena dari lomba ini saya
bisa memberi tanggung jawab kepada setiap siswa dan membuat kebiasaan bersih”
jawab Kepala Sekolah.
Beberapa
hari setelah kejadian itu, banyak sekali sekolah – sekolah yang meniru
kebiasaan SMP NUSANTARA yang mencintai kebersihan itu. Karena kebersihan adalah
sebagian dari Iman.
Lalu
tak lama kemudian Sischa membuat tas, rompi, dan lain sebagainya yang terbuat
dari barang – barang bekas. Barang – barang bekas tersebut seperti bungkus
sabun deterjen, bekas bungkus muniman, bekas bungkus pewangi pakaian, dan lain
sebagainya.
Sischa
membuat kerajinan seperti itu, agar bisa mendapatkan atau menghasilkan uang
sendiri, dari hasil menjual barang – barang bekas tersebut. Sebelum Sischa
menjualnnya, barang – barang bekas tersebut ia bawa di sekolahnya untuk membuat
acara Go Green.
Ia
terapkan kebiasaan Go Green untuk di tiru semua warga sekolah.
“Karena
warga sekolah sering membuang sampah sembarangan, mengapa kita tidak ciptakan
kebiasaan Go Green?” ujar Sischa.
“Apa
kamu bisa wujudkan itu semua?” tanya wartawan
“Saya
pasti bisa. Karena tidak ada yang tidak bisa di dunia ini. ‘Jangan pernah
menyerah sebelum mencobanya’ itu adalah motto saya untuk hidup.” jawab Sischa
“Oh,
terimah kasih atas waktunya ya?” ujar wartawan
“Iya
pak” jawabnya
Kebiasaan
Go Green ini sangat – sangat di lakukan oleh seluruh warga sekolah. Terutama
siswa dan pembantu sekolah menjalankan kebiasaan Go Green tersebut. “Karena
kebiasaan ini sangat baik, mengapa kita tidak lakukannya?” ujar Kepala Sekolah
.
Setelah
beberapa tahun, SMP NUSANTARA pun terkenal dimana – mana. Karena sekolah ini
sangat sering melakukan hal – hal atau kebiasaan baik yang patut di tiru
sekolah lainnya.
Tunas
Hijau pun memberi julukan SMP NUSANTARA adalah Sekolah Higienis dan Bersih.
Semua warga sekolah pun bangga atas julukan tersebut.
Dan
akhirnya sebagian sekolah yang ada di Kota Surabaya, higienis dan bersih.
Begitu pula SMP NUSANTARA yang menjadi pelopor Go Green, Sekolah Higienis dan
Bersih ini sangat bangga, karena atas kebiasaan baik nya yang di ikuti oleh
sekolah – sekolah lainnya.
Dan
hampir sekolah yang ada di Surabaya pun higienis dan bersih itu di karenakan
Tunas Hijau yang mempromosikan Sekolah Higienis dan Bersih.
“Berkat
adanya Tunas Hijau ini, hampir seluruh sekolah yang ada di Kota Surabaya pun
menjadi bersih. Kebiasaan ini juga saya terapkan di kantor – kantor dan di
Pemerintahan Kota Surabaya” ujar walikota surabaya.
Kebiasaan
baik ini dapat kita tirukan menjadi kebiasaan kita. Jadi kalian harus suka
memunguti sampah, jika kalian temui .
Langganan:
Postingan (Atom)